Senin, 11 Maret 2013

MACAM-MACAM SAKLAR
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi:
  1. Saklar manual
  2. Saklar magnetik (MC)
  3. Saklar otomatis
Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.
Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:
  1. Saklar tunggal                     6. Saklar kutub dua
  2. Saklar seri                            7. Saklar kutub tiga
  3. Saklar silang                        8. Saklar tarik
  4. Saklar tukar                         9. Saklar tombol tekan
  5. Saklar kelompok
Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah:
  1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW
  2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW
Adabeberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:
  1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
  2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).
  3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung:
   Jika tangkai saklar didorong ke atas atau.
   Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)
  1. Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan terhubung sendiri oleh pengaruhgayaberatnya.
  2. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A (Puil 1977 Pasal 630 C61).
     
     
Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam penghubung untuk ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian penghubung tersebut.
  1. Saklar tunggal (lihat gambar 1)
Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
  1. Saklar seri/deret (lihat gambar 2)
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
  1. Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)
Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
  1. Saklar silang (lihat gambar 4)
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.
  1. Saklar kutub dua (lihat gambar 5)
Misalnya:
Kamar mandi, atau penerangan luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan hubungannya.
  1. Saklar kutub tiga (lihat gambar 6)
Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar.
Misalnya:
Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga.
  1. Saklar tarik (lihat gambar 7)
Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.
  1. Saklar tombol tekan (lihat gambar 8)
Saklar tombol banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain.
Macam-macam jenis bentuk dan sifat saklar sangat beraneka ragam. Keaneka ragaman itu didasarkan atas pertimbangan kepentingan yang bermacam-macam.
Demikian banyak jenis dan coraknya sehingga tidak bisa dibahas semua. Tetapi asas kerjanya sama yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban.


Macam – Macam saklar switch
Saklar atau switch adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan menuju beban (output) atau dari sebuah sistem ke sistem lainnya.

Berikut ini adalah bebarapa
jenis-jenis saklar berdasarkan konstruksi masing-masing saklar.



Atas, dari kiri ke kanan: Circuit Breaker, Mercury Switch, Wafer Switch, DIP Switch, Surface Mount Switch, Reed Switch. Bawah, dari kiri ke kanan : Wall Switch, Miniature Toggle Switch, In-Line Switch, Push-Button Switch, Rocker Switch, Micro Switch.
Jenis, Simbol, dan Contoh Saklar
JENIS SAKLAR (SWITCH)
SIMBOL SAKLAR
CONTOH FISIK
SPST
Saklar On-Off sederhana
Simbol Saklar SPST
Saklar Push-On
Kedua terminal akan terhubung selama ditekan
Simbol Saklar Push-On
Saklar Push-Off
Kedua terminal akan terputus selama ditekan
Simbol Saklar Push-Off
Saklar SPDT
Terminal sentral (COM) akan terhubung ke salah satu terminal dan akan terputus ke terminal lainnnya dalam satu kondisi.
Simbol Saklar SPDT
Saklar DPST
Dalam kondisi On ("1") dua terminal sentral akan terhubung ke terminal pasangannya dan akan terputus ketika kondisi Off ("0")
Simbol Saklar DPST
Saklar DPDT
Dua terminal sentral akan terhubung ke salah satu terminal pasangannya dan teputus ke terminal pasangannya yang lain dalam satu kondisi.
Simbol Saklar DPDT


Keterangan:
  1. On : Posisi Terhubung
  2. Off : Posisi Tidak Terhubung
  3. Push : Tekan
  4. Pole : Jumlah kontaktor
  5. Throw : Jumlah Posisi Konduktor (yang terhubung)
  6. Open : Terbuka (Posisi Off)
  7. Close : Tertutup (Posisi On)
  8. Break : Off (Posisi Tidak terhubung)
  9. SPST (Single Pole Single Throw)
  10. SPDT (Single Pole Double Throw)
  11. SPXT (Single Pole X Trow) X=jumlah Throw, misalnya SP6T (Single Pole 16 Throw)
  12. DPST (Double Pole Single Throw)
  13. DPDT (Double Pole Double Throw)
  14. DPXT (Double Pole X Throw) x=jumlah Throw, misalnya DP4T  (Double Pole 4 Throw)
  15. Push Button Switch
  16. Push Break Switch
Simbol Saklar SPDT, SPST, Push-On, dan Push-Off

Simbol DIP Switch



Pengertian saklar tukar

Saklar tukar atau terkadang ada yang menyebut dengan istilah saklar hotel. Fungsi dari saklar tukar disamping untuk penerangan juga untuk menghemat pemakaian listrik karena masing-masing saklar bisa meng ON/OFF kan saklar lainnya. Sebagai contoh apabila rumah kita tingkat dimana di tengah-tengah tangga ada lampu,kita dapat menyalakan maupun mematikan lampu penerangan tangga tersebut dari lantai bawah maupun lantai atas.
Dari penjelasan tersebut maka saklar tukar sebenarnya terdiri dari 2 buah saklar yang dipasang pada daerah tangga bawah dan daerah tangga atas, sedangkan saklar yang digunakan adalah saklar tukar (saklar 2 arah).

Sakelar tukar fisiknya seperti sakelar-sakelar dinding biasa. Namun pada sakelar tukar tunggal (satu tuas) terdapat satu tuas dan 3 terminal kabel dengan kondisi seperti gambar di bawah.

Instalasi sakelar tukar ini membutuhkan satu pasang (2 buah) sakelar tukar. Instalasinya ada beberapa versi seperti di bawah ini… Sama semuanya juga bisa beroperasi sesuai kebutuhan tetapi biasanya perbedaannya hanya panjang kabelnya saja…
Keterangan :
S1 = saklar 1
S2 = saklar 2
Lp = lampu
N = Saluran Fasa Netral/Negatif ( tes menggunakan tespen tidak menyala )
L = Saluran Line/Fasa/Positif ( tes menggunakan tespen menyala )

Untuk yang ini, perhatikan dengan teliti sambungan kabel pada sakelar dan lampu.
Sedikit saja salah atau tertukar, kemungkinan terjadi short sangat besar.